September 19, 2024
Fashion Health Life Style

Bahan Dasar Kosmetik Untuk Kesehatan

Produk kosmetik adalah bahan yang dipakai pada bagian luar tubuh (kulit, rambut, dan bibir) atau gigi dengan tujuan untuk membersihkan, mengharumkan, serta memperbaiki penampilan. Berbagai klaim digunakan oleh produsen kosmetik untuk meraih minat penggunanya, mulai dari berbahan dasar alami, organik, atau dapat memutihkan secara instan. Namun, jangan dulu tergiur dengan klaim tersebut, sebab belum tentu klaim tersebut benar.

Ditambah lagi, banyak kosmetik yang beredar di pasaran tanpa mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk aktif mencari informasi kandungan bahan dasar kosmetik agar bisa menjatuhkan pilihan pada produk yang tepat.

Bahan Kimia dalam Kosmetik yang Perlu Diperhatikan

Perlu diketahui bahwa kosmetik tak lepas dari bahan kimia, tetapi bahan kimia tersebut tentunya aman digunakan dalam jumlah dan batas tertentu. Bahan kimia yang masih dapat digunakan, tetapi harus dibatasi secara ketat, antara lain merkuri, bahan aktif tabir surya, dan heksaklorofen.

Berdasarkan peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia nomor 18 tahun 2019 tentang persyaratan teknis bahan kosmetika, bahan yang boleh digunakan sebagai bahan dasar kosmetik tetapi harus dibatasi kadarnya adalah sebagai berikut:

  • Coal tar yang mengandung benzo[a]pyrene pada tabir surya.
  • Benzalkonium klorida, maksimal 3% pada sampo dan maksimal 0,1% pada produk perawatan lainnya.
  • Triclosan, maksimal 0,3% pada bedak, sampo, sabun, pembersih wajah, pasta gigi, deodoran, blemish concealers, dan kondisioner.
  • Triclocarban, maskimal 1,5%.
  • Paraben (propil, isopropil, butil, dan isobutil), maksimal 0,14%.
  • DMDM hydantoin, maksimal 0,6%.
  • Bronopol, maksimal 0,1%.
  • Methylisothiazolinone, maksimal 0,0015%.
  • Oxybenzone, maksimal 6%.
  • Zinc 4-hydroxybenzene sulphonate dan Zinc phenolsulfonate, maksimal 6% pada losion dan deodorant.
  • Formaldehyde (formalin), maksimal 0,1% untuk produk pembersih mulut. Dilarang digunakan dalam kosmetik berbentuk spray. Seluruh produk jadi yang mengandung formaldehyde dengan kadar lebih dari 0,05% harus diberi label peringatan ‘mengandung formaldehyde’.

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video